Marine Algae

By Taroona High School

Professor Gustaaf Hallegraeff talks about the differences between green, brown and red seaweeds. The green species live mostly close to shore (they have the same grass green pigments as higher plants can withstand high light intensities); the red seaweeds can live deepest; the browns in between in dim light.

 

Gustaaf is researching, at the University of Tasmania, the effects of climate change on marine life. Brown seaweeds like the string kelp prefer cold water. Scientists have monitored their decline off the east coast of Tasmania since the 1970s, which is associated with a 2.3°C temperature increase. Another effect of climate change is the occasional red surface slicks and bioluminescence, which can be seen at night on Taroona Beach. These are caused by microscopic dinoflagellate algae that have expanded their range from Sydney, first found in Tasmania in 2003.

Rumput laut hijau, coklat, merah; rumput laut hijau ini tinggal dekat pantai (mereka punya pigmen hijau sama dengan tumbuh-tumbuhan lebih tinggi, dan bisa menahan banyak cahaya); rumput laut merah bisa tinggal paling dalam; rumput laut coklat tinggal di antara rumput laut lain, di cahaya yang suram. Dalam podcast ini kami membicarakan perubahan iklim. Beberapa rumput laut coklat, seperti kelp tali lebih suka air dingin. Kami sudah melihatnya berkurang di pantai timur Tasmania sejak tahun 1970, terkait dengan pertambahan suhu 2.3oC. Tidak ada tempat lain ke arah selatan Tasmania untuk meraka bertumbuh. Demikian pula, kadang-kadang ada lapisan merah atas laut ini yang memijar pada malam-malam yang disebabkan oleh ganggang dinoflagellate kecil sekali yang membesarkan daerahnya dari Sydney ke Tasmania pada tahun 2003.
Gustaaf Hallegraeff - Photo
Codium - Photo